BAB
III
ANALISA
RANGKAIAN
3.1.
Analisa Rangkaian Secara Blok
Diagram
Pada rangkaian Pengusir
Nyamuk
ini, penulis akan membuat dan menerangkan cara kerja alat ini secara blok
diagram dan secara detail. Pada analisa blok diagram rangkaian dapat dilihat
pada gambar 3.1 :
|
Input
( Potensiometer
yang diputar
)
|
Proses
( IC 1CD4047 & Transistor )
|
Output
( Buzzer
mengeluarkan suara)
|
Aktifator
12 Volt
|
Gambar
3.1. Blok Diagram
3.1.1.
Blok
Aktifator
Pada blok aktifator akan dimasukan sebuah
tegangan sebesar 12 volt. Diman sumber tegangan ini akan mengaktifkan alat
tersebut, agar dapat bekerja dengan baik. Besar kecilnya suatu tegangan yang
dimasukkan sangat pengaruh pada alat tersebut. Jadi, agar tidak terjadi
kesalahan sistem pada alat harus diberikan tegangan masuk yang sesuai dengan
alat tersebut.
3.1.2.
Blok
Input
Input merupakan sesuatu yang mempengaruhi output. Pada
alat ini input berasal dari potensiometer.
Pada saat alat di masuki
tegangan sebesar 12 v, maka semua komponen pada alat sudah aktif. Dan untuk
mengaktifkan buzzer agar keluar suara potensiometer pada alat tersebut harus di
putar searah jarum jam untuk mengatur volume suaranya. Karena jika
potensiometernya tidak di putar, maka buzzer tidak akan mengeluarkan sebuah
suara.
3.1.3.
Blok Proses
Proses merupakan tempat dimana akan terjadi perubahan dari input yang
akan dirubah menjadi output. Dalam rangkaian ini yang menjadi prosesnya adalah IC
CD4047, diamana IC CD4047 mampu
beroperasi baik dalam modus monostable atau astabil. Hal ini membutuhkan
kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan resistor eksternal (antara pin 2
dan 3) untuk menentukan lebar pulsa output dalam modus monostable dan frekuensi
output dalam modus astabil. Operasi astabil diaktifkan oleh tingkat tinggi pada
input astabil atau tingkat rendah pada input astabil. Frekuensi output (pada
siklus kerja 50%) di Q dan output Q ditentukan oleh komponen waktu. Sebuah
frekuensi dua kali lipat dari Q tersedia di Output Oscillator, duty cycle 50%
tidak dijamin. Operasi monostable diperoleh bila perangkat dipicu oleh rendah
ke tinggi transisi pada input memicu atau tinggi-tolow transisi pada input
memicu b. Perangkat dapat retriggered dengan menerapkan transisi rendah ke
tinggi simultan untuk pemicu dan masukan retrigger. Tingkat tinggi pada masukan
ulang output Q untuk rendah dan Q ke tinggi.
3.1.4.
Blok Output
Output merupakan hasil atau keluaran yang dihasilkan oleh suatu
rangkaian. Dalam rangkaian ini, yang menjadi output adalah buzzer. Buzzer
akan memberikan keluaran dari rangkaian berupa suara dengungan pada rangkaian
yang beroperasi. Buzzer juga merupakan salah satu alat yang dapat membangkitkan
suara apabila diberi tegangan, sama halnya dengan speaker, tetapi buzzer ini
hanya dapat mengeluarkan suara yang kecil dan melengking saja, sedangkan
speaker bisa mengeluarkan suara dari kecil sampai suara yang besar.
3.2.
Analisa Rangkaian
Secara Detail
Gambar 3.2. Rangkaian Pengusir
Nyamuk
Penyalur tegangan sebesar 12 volt berfungsi untuk mengalirkan arus ke
semua tegangan yang berada pada tegangan di rangkain PCB. Inputan dari rangkain
ini di hasilkan dari putaran
potensiometer dan mengeluarkan output berupa suara yang di keluarkan dari buzzer.
Ketika potensiometer di
putar, maka volume suara yang dikeluarkan oleh buzzer berubah-ubah sesuai
frekuensi. Potensiometer dihubungkan pada IC CD4047 di pin 2 dan 3. Pada pin 2
berfungsi sebagai Res Timing dan pin 3 berfungsi sebagai RC Common. Pada
potensiometer terdapat 3 kaki dan kaki yang satu lagi di hubungkan ke kapasitor
berfungsi sebagai pemberi tegangan pada potensiometer. Pada IC pin 1
dihubungkan ke kapasitor 4,7 nF yang berfungsi sebagai Cap Timing. Untuk pin 4,
5, 6, dan 14 dihubungkan ke VCC dengan tegangan sebesar 12 volt. Kemudian pin
7, 8, 9, dan 12 dihubungkan ke ground. Kemudian untuk pin 10 dan 11 dihubungkan
ke transistor dengan jenis NPN dan PNP.
Transistor pada
alat tersebut berfungsi sebagai saklar untuk pengaktifan buzzer. Untuk buzzer
sendiri terhubung pada transistor, yaitu pada kaki emitter. Untuk pengaktifan buzzer untuk transistor NPN akan saturasi jika tegangan pada kaki basis
lebih tinggi daripada tegangan kaki
emiter. Kemudian untuk transistor PNP akan saturasi jika tegangan pada kaki basis
lebih rendah daripada tegangan emitter. Dan kapasitor pada rangkaian alat tersebut berfungsi
untuk menyimpan tegangan sementara. Agar tegangan yang masuk pada rangkaian
alat tersebut stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar