java

lihat

Rabu, 15 Mei 2013

tugas 3 kewirausahaan



BAB III
ANALISA RANGKAIAN
3.1.       Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
    Pada rangkaian Pengusir Nyamuk ini, penulis akan membuat dan menerangkan cara kerja alat ini secara blok diagram dan secara detail. Pada analisa blok diagram rangkaian dapat dilihat pada gambar 3.1 :

Input
( Potensiometer yang diputar )
Proses
( IC 1CD4047 & Transistor )
Output
( Buzzer mengeluarkan suara)
Aktifator
12 Volt
 








Gambar 3.1. Blok Diagram
3.1.1.    Blok Aktifator
    Pada blok aktifator akan dimasukan sebuah tegangan sebesar 12 volt. Diman sumber tegangan ini akan mengaktifkan alat tersebut, agar dapat bekerja dengan baik. Besar kecilnya suatu tegangan yang dimasukkan sangat pengaruh pada alat tersebut. Jadi, agar tidak terjadi kesalahan sistem pada alat harus diberikan tegangan masuk yang sesuai dengan alat tersebut.


3.1.2.    Blok Input
     Input merupakan sesuatu yang mempengaruhi output. Pada alat ini input berasal dari potensiometer. Pada saat alat di masuki tegangan sebesar 12 v, maka semua komponen pada alat sudah aktif. Dan untuk mengaktifkan buzzer agar keluar suara potensiometer pada alat tersebut harus di putar searah jarum jam untuk mengatur volume suaranya. Karena jika potensiometernya tidak di putar, maka buzzer tidak akan mengeluarkan sebuah suara.
3.1.3.    Blok Proses
     Proses merupakan tempat dimana akan terjadi perubahan dari input yang akan dirubah menjadi output. Dalam rangkaian ini yang menjadi prosesnya adalah IC CD4047, diamana IC CD4047 mampu beroperasi baik dalam modus monostable atau astabil. Hal ini membutuhkan kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan resistor eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar pulsa output dalam modus monostable dan frekuensi output dalam modus astabil. Operasi astabil diaktifkan oleh tingkat tinggi pada input astabil atau tingkat rendah pada input astabil. Frekuensi output (pada siklus kerja 50%) di Q dan output Q ditentukan oleh komponen waktu. Sebuah frekuensi dua kali lipat dari Q tersedia di Output Oscillator, duty cycle 50% tidak dijamin. Operasi monostable diperoleh bila perangkat dipicu oleh rendah ke tinggi transisi pada input memicu atau tinggi-tolow transisi pada input memicu b. Perangkat dapat retriggered dengan menerapkan transisi rendah ke tinggi simultan untuk pemicu dan masukan retrigger. Tingkat tinggi pada masukan ulang output Q untuk rendah dan Q ke tinggi.


3.1.4.    Blok Output
     Output merupakan hasil atau keluaran yang dihasilkan oleh suatu rangkaian. Dalam rangkaian ini, yang menjadi output adalah buzzer. Buzzer akan memberikan keluaran dari rangkaian berupa suara dengungan pada rangkaian yang beroperasi. Buzzer juga merupakan salah satu alat yang dapat membangkitkan suara apabila diberi tegangan, sama halnya dengan speaker, tetapi buzzer ini hanya dapat mengeluarkan suara yang kecil dan melengking saja, sedangkan speaker bisa mengeluarkan suara dari kecil sampai suara yang besar.

3.2.      Analisa Rangkaian Secara Detail









Gambar 3.2. Rangkaian Pengusir Nyamuk
     Penyalur tegangan sebesar 12 volt berfungsi untuk mengalirkan arus ke semua tegangan yang berada pada tegangan di rangkain PCB. Inputan dari rangkain ini di hasilkan dari putaran potensiometer dan mengeluarkan output berupa suara yang di keluarkan dari buzzer. Ketika potensiometer di putar, maka volume suara yang dikeluarkan oleh buzzer berubah-ubah sesuai frekuensi. Potensiometer dihubungkan pada IC CD4047 di pin 2 dan 3. Pada pin 2 berfungsi sebagai Res Timing dan pin 3 berfungsi sebagai RC Common. Pada potensiometer terdapat 3 kaki dan kaki yang satu lagi di hubungkan ke kapasitor berfungsi sebagai pemberi tegangan pada potensiometer. Pada IC pin 1 dihubungkan ke kapasitor 4,7 nF yang berfungsi sebagai Cap Timing. Untuk pin 4, 5, 6, dan 14 dihubungkan ke VCC dengan tegangan sebesar 12 volt. Kemudian pin 7, 8, 9, dan 12 dihubungkan ke ground. Kemudian untuk pin 10 dan 11 dihubungkan ke transistor dengan jenis NPN dan PNP.
    Transistor pada alat tersebut berfungsi sebagai saklar untuk pengaktifan buzzer. Untuk buzzer sendiri terhubung pada transistor, yaitu pada kaki emitter. Untuk pengaktifan buzzer untuk transistor NPN akan saturasi jika tegangan pada kaki basis lebih tinggi daripada tegangan kaki emiter. Kemudian untuk transistor PNP akan saturasi jika tegangan pada kaki basis lebih rendah daripada tegangan emitter. Dan kapasitor pada rangkaian alat tersebut berfungsi untuk menyimpan tegangan sementara. Agar tegangan yang masuk pada rangkaian alat tersebut stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar