java

lihat

Jumat, 05 November 2010

NASIONALISME YANG HAMPIR PUDAR

NASIONALISME YANG HAMPIR PUDAR

Di usia Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun seharusnya Negara kita sudah jauh lebih maju dari Negara – Negara tetangga yang baru merdeka jauh setelah Indonesia merdeka.jika kita berkaca pada usia Negara kita ini,sebagai rakyat Indonesia kita harusnya malu,karena di usia yang telah demikian tua itu perekonomian Negara kita masih dalam kategori Negara berkembang.jika kita mengalihkan perhatian kita pada saudara – saudara kita yang berada di perbatasan – perbatasan wilayah kita dengan Negara tetangga,dengan Malaysia misalnya rasa – rasanya sebutan Indonesia sebagai Negara berkembangpun tidak layak untuk kita sandang untuk di ketahui masyarakat dunia.
Bagaimana tidak, jika kita lihat di daerah perbatasan,seolah – olah Indonesia baru merdeka 10 sampai 20 tahun karena dari segi pembangunan bisa dikatakan daerah itu belum tersentuh sama sekali.jika kita renungkan sejenak bagaimana suatu daerah dapat berkembang jika pembangunan serta akses pendukung untuk dapat berkembang tidak tersedia sama sekali sehingga tidak dapat kita pungkiri masyarakat disana jauh lebih mengenal Negara tetangga ketimbang Negara sendiri,disamping memang akses ke Negara tetangga yang lebih mudah dan terjangkau perhatian pemerinatah pusat untuk mereka juga sangat minim sekali jika di bandingkan dengan daerah – daerah kota besar.
Ini sungguh memperihatinkan tentunya,banyak masyarakat disana yang bersekolah di wilayah Negara tetangga karena disana mereka mendapatkan pendidikan dengan gratis dan diperlakukan selayaknya warga Malaysia,tentu hati kita terhenyak bila melihat keadaan disana mereka seolah merasa bukanlah bahagian dari rakyat Indonesia karena kurangnya perhatian dari pemerintah kita terhadap mereka.sekilas mungkin hal ini terdengar biasa saja tetapi jika kita telisik lebih dalam ini bisa di ibaratkan bom waktu yang siap meledak kapan saja mungkin tinggal menunggu waktu saja.
Ironis memang rakyat indoneisia tetapi lebih mengenal Negara tetangga,tak perlu kita bertanya seberapa besar rasa nasionalisme mereka,seberapa penting arti Negara Indonesia di mata mereka,karena itu merupakan pertanyan yang mungkin sedikit sukar untuk mereka jawab,karena mungkin dihati mereka telah timbul keraguan yang cukup mendalam sehingga mungkin dihati mereka terbersit banyak pertanyaan,apakah kami masyarakat Indonesia?jika jawabannya ia lalu apa yang telah kami dapatkan stelah 60 tahun lebih negara ini merdeka?jangankan berbicara nasionalisme terhadap negaraa Indonesia bicara tentang lagu nasional pun banyak diantara mereka tidak tau jawabannya.
Inlah yang sangat kita khawatirkan nasionalime mereka yang semakin lama semakin terkikis oleh keramahan dan kebaikan Negara tetangga yang ternyata jauh lebih memperhatikan mereka ktimbang Negara mereka sendiri.INDONESIA suatu nama yang bila disebutkan membuat getar hati kita karena teringat akan perjuangan para pahlawan kita dalam membebaskan Negara kita dari belenggu penjajahan yang kian lama,tapi itu dimata kita bagaimana dimata mereka?apakah nama itu berarti dimata mereka?apakah nama itu masih dapat meneguhkan hati mereka betapa mereka bangga akan Negara kita yang begitu besar dan kaya akan perbedaan tetapi tetap dalam satu kesatuan ini?
Rasanya itu menjadi pertanyaan besar untuk pemerintah kita,bagaimana seseorang dikatakan sebagai rakyat Indonesia jika nama presiden nya pun mereka tidak tahu namanya,dan yang lebih memprihatinkan lagi sebagian dari mereka bahkan sudah tidak lancar lagi dalam berbahasa Indonesia, terlepas dari semua itu mereka yang ada diperbatasan sana tidak dapat sepenuhnya untuk kita salahkan ketidak tahuan mereka tentang Indonesia Negara mereka sendiri bukanlah sepenuhnya kesalahan mereka,ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah kita terhadap daerah – daerah yang ada diperbatasan sana.Pemerintah seolah tak pernah belajar dari apa yang telah terjadi dimana sebagian wilayah Negara kesatuan republic Indonesia lepas dan memisahkan diri dari Negara kita.
Sekali lagi ini merupakan masalah yang amat sangat penting untuk dapat cepat diselesaikan oleh pemerintah kita jangan sampai semua menjadi terlambat.Selama 60 tahun lebih Negara ini berdiri entah apa yang sedang dipikirkan para mentri yang mengurus derah terpencil dan perbatasan yang ada di kantor pusat sana padahal waktu yang lebih dari 60 tahun itu bukan waktu yang sedikit rasanya untuk melihat dan memikirkan nasib saudara kita yang ada di perbatasan sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar